Kelenjar paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah sekelompok kelenjar kecil yang terletak di leher, biasanya di bagian belakang kelenjar tiroid. Kelenjar ini berperan penting dalam mengatur kadar kalsium dan fosfat dalam darah melalui sekresi hormon paratiroid (PTH). Meskipun ukurannya sangat kecil, fungsinya sangat vital untuk menjaga keseimbangan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, terutama untuk kesehatan tulang, fungsi otot, dan sistem saraf. Pada umumnya, manusia memiliki empat kelenjar paratiroid, namun jumlah dan posisinya dapat bervariasi pada beberapa individu.
Anatomi dan Lokasi
Kelenjar paratiroid biasanya berbentuk bulat atau oval, dengan ukuran sekitar 3–5 mm dan berat kurang dari 50 mg. Letaknya berada di kedua sisi kelenjar tiroid, tepatnya di bagian posterior lobus tiroid. Secara anatomi, kelenjar ini dibedakan menjadi paratiroid superior dan paratiroid inferior. Meskipun posisinya relatif tetap, variasi anatomi dapat terjadi. Pada beberapa kasus, kelenjar paratiroid ditemukan di mediastinum atau bahkan di dalam kelenjar tiroid itu sendiri, yang disebut sebagai paratiroid ektopik. Pengetahuan tentang lokasi anatomis ini sangat penting dalam prosedur bedah leher, terutama pada operasi pengangkatan tiroid.
Fungsi Kelenjar Paratiroid
Fungsi utama kelenjar paratiroid adalah menghasilkan hormon paratiroid (PTH), yang berperan dalam pengaturan kadar kalsium serum. Hormon ini bekerja pada tulang, ginjal, dan usus untuk meningkatkan kadar kalsium ketika kadarnya menurun. PTH meningkatkan resorpsi kalsium dari tulang, mengurangi ekskresi kalsium oleh ginjal, dan meningkatkan absorpsi kalsium di usus melalui peningkatan produksi vitamin D aktif (kalsitriol). Dengan demikian, kelenjar paratiroid membantu menjaga homeostasis mineral dalam tubuh.
Mekanisme Kerja Hormon Paratiroid
Hormon paratiroid bekerja dengan mekanisme umpan balik negatif. Saat kadar kalsium darah menurun, kelenjar paratiroid akan meningkatkan produksi PTH. Sebaliknya, jika kadar kalsium darah tinggi, produksi PTH akan ditekan. Mekanisme ini melibatkan interaksi dengan reseptor sensitif kalsium (calcium-sensing receptor/CaSR) pada permukaan sel kelenjar paratiroid. Aktivasi reseptor ini memicu perubahan sekresi hormon sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Gangguan pada Kelenjar Paratiroid
Gangguan fungsi kelenjar paratiroid dapat dibagi menjadi dua kategori utama: hiperparatiroidisme dan hipoparatiroidisme.
- Hiperparatiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar memproduksi PTH secara berlebihan, yang dapat menyebabkan hiperkalsemia dan kerusakan tulang.
- Hipoparatiroidisme adalah kondisi kekurangan produksi PTH, yang dapat mengakibatkan hipokalsemia, kram otot, dan gangguan irama jantung.
Hiperparatiroidisme
Hiperparatiroidisme dapat dibagi menjadi tiga jenis: primer, sekunder, dan tersier. Hiperparatiroidisme primer biasanya disebabkan oleh adenoma jinak pada salah satu kelenjar paratiroid. Bentuk sekunder sering kali merupakan respons terhadap hipokalsemia kronis, misalnya pada penderita gagal ginjal kronis. Hiperparatiroidisme tersier terjadi pada pasien yang mengalami hiperparatiroidisme sekunder dalam jangka panjang, sehingga kelenjar menjadi hiperaktif secara permanen. Gejalanya meliputi kelemahan otot, nyeri tulang, batu ginjal, dan gangguan pencernaan.
Hipoparatiroidisme
Hipoparatiroidisme biasanya terjadi akibat kerusakan atau pengangkatan kelenjar paratiroid, misalnya setelah operasi tiroid. Kekurangan PTH menyebabkan penurunan kadar kalsium darah yang dapat menimbulkan gejala seperti kedutan otot, kesemutan, dan kejang. Terapi hipoparatiroidisme meliputi suplementasi kalsium dan vitamin D aktif untuk mempertahankan kadar kalsium dalam batas normal.
Pemeriksaan dan Diagnosis
Pemeriksaan fungsi kelenjar paratiroid biasanya melibatkan pengukuran kadar kalsium, fosfat, dan PTH dalam darah. Pemeriksaan tambahan seperti USG leher, sintigrafi paratiroid, atau MRI dapat digunakan untuk menentukan lokasi dan kondisi kelenjar. Tes ini membantu membedakan antara berbagai jenis gangguan kelenjar paratiroid dan menentukan strategi pengobatan yang tepat.
Pengobatan
Pengobatan gangguan kelenjar paratiroid tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit. Pada hiperparatiroidisme primer dengan gejala signifikan, pembedahan untuk mengangkat kelenjar yang bermasalah sering menjadi pilihan utama. Pada hiperparatiroidisme sekunder, terapi fokus pada penanganan penyebab utamanya, seperti mengatasi gangguan fungsi ginjal atau kekurangan vitamin D.
Peran dalam Homeostasis Mineral
Kelenjar paratiroid merupakan komponen penting dalam sistem endokrin yang menjaga homeostasis kalsium bersama kelenjar tiroid, ginjal, dan usus. Keseimbangan ini mempengaruhi kesehatan tulang, fungsi otot, dan transmisi impuls saraf. Kegagalan dalam sistem ini dapat berdampak luas pada kesehatan, termasuk meningkatkan risiko osteoporosis atau gangguan jantung.
Penelitian dan Perkembangan
Penelitian mengenai kelenjar paratiroid terus berkembang, terutama dalam memahami mekanisme molekuler pengaturan kalsium dan potensi terapi berbasis hormon sintetis. Terapi baru yang sedang dikembangkan termasuk analog hormon paratiroid untuk mengobati osteoporosis dan metode pencitraan lanjutan untuk mendeteksi kelainan kelenjar secara lebih akurat.
Kesimpulan
Kelenjar paratiroid, meskipun kecil, memiliki peran vital dalam mengatur keseimbangan mineral tubuh. Gangguan pada kelenjar ini dapat menyebabkan dampak serius terhadap kesehatan, sehingga pemahaman mengenai anatomi, fungsi, dan penyakit yang terkait sangat penting bagi tenaga medis dan masyarakat umum. Dengan kemajuan teknologi dan penelitian, diharapkan penanganan gangguan kelenjar paratiroid akan menjadi lebih efektif di masa depan.