Lompat ke isi

Dampak Lingkungan dari Penambangan Logam Tanah Jarang

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 26 Juli 2025 21.16 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Penambangan logam tanah jarang memberikan kontribusi penting bagi industri modern, namun juga membawa konsekuensi lingkungan yang tidak dapat diabaikan. Proses eksploitasi dan pengolahan logam ini menimbulkan berbagai masalah lingkungan.

Pencemaran Air dan Tanah

Salah satu dampak utama adalah pencemaran air dan tanah akibat penggunaan bahan kimia seperti asam kuat dalam proses ekstraksi. Limbah cair yang tidak diolah dengan baik dapat mencemari sumber air dan merusak ekosistem sekitar tambang.

Limbah Radioaktif

Beberapa mineral yang mengandung logam tanah jarang, seperti monasit, juga memiliki kandungan torium dan uranium yang bersifat radioaktif. Pengelolaan limbah radioaktif menjadi tantangan besar bagi industri ini, karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Upaya Pengelolaan dan Pemulihan

Berbagai negara telah mengembangkan regulasi dan teknologi untuk meminimalkan dampak lingkungan, termasuk penggunaan sistem penjernihan limbah, reklamasi lahan bekas tambang, dan penerapan prinsip pertambangan berkelanjutan.