Lompat ke isi

Sejarah Biologi Molekuler

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 26 Juli 2025 09.42 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Biologi molekuler adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari struktur, fungsi, dan interaksi molekul biologis seperti DNA, RNA, dan protein. Sejak kemunculannya pada pertengahan abad ke-20, biologi molekuler telah merevolusi pemahaman manusia tentang kehidupan di tingkat paling dasar. Ilmu ini berkembang pesat seiring kemajuan teknologi dan menjadi fondasi banyak bidang penelitian modern.

Awal Perkembangan

Biologi molekuler berakar pada penemuan struktur asam nukleat dan mekanisme pewarisan sifat. Salah satu tonggak sejarah penting adalah penemuan struktur double helix DNA oleh James Watson dan Francis Crick pada tahun 1953. Penemuan ini membuka jalan bagi pemahaman molekuler tentang bagaimana informasi genetik disimpan dan ditransmisikan antar generasi.

Tokoh Penting

Selain Watson dan Crick, ilmuwan seperti Rosalind Franklin, Maurice Wilkins, dan Frederick Sanger juga memberikan kontribusi besar pada biologi molekuler. Sanger, misalnya, mengembangkan metode sekuensing DNA yang menjadi dasar teknologi genomik modern.

Perkembangan Terkini

Dengan munculnya teknik rekayasa genetika, biologi molekuler telah berkembang ke aplikasi praktis seperti bioteknologi, terapi gen, dan diagnosis penyakit berbasis molekuler. Ilmu ini terus berkembang seiring bertambahnya pengetahuan tentang genom dan interaksi molekuler di dalam sel.