Teori Pembakaran Lavoisier
Teori pembakaran Lavoisier menandai perubahan besar dalam pemahaman proses kimia. Sebelum Lavoisier, para ilmuwan percaya pada teori phlogiston yang menyatakan bahwa suatu zat yang terbakar melepaskan zat tak terlihat bernama phlogiston. Lavoisier menunjukkan bahwa pembakaran justru melibatkan pengikatan oksigen dari udara.
Eksperimen Klasik
Dengan menggunakan alat-alat canggih untuk zamannya, seperti neraca presisi, Lavoisier melakukan eksperimen pembakaran logam dan belerang. Ia mengukur massa zat sebelum dan sesudah pembakaran dan menemukan bahwa massa zat bertambah karena menyerap oksigen.
Penolakan Teori Phlogiston
Lavoisier menyanggah teori phlogiston dengan bukti kuat. Ia menunjukkan bahwa pembakaran dan respirasi melibatkan reaksi dengan oksigen, bukan pelepasan zat misterius. Hal ini menjadi dasar bagi pemahaman modern tentang reaksi kimia.
Implikasi dalam Kimia Modern
Penemuan Lavoisier memperkuat konsep hukum kekekalan massa dan membuka jalan bagi penemuan unsur dan senyawa baru. Teori pembakaran yang ia kembangkan menjadi dasar pelajaran kimia di seluruh dunia.