Proses Produksi Biodiesel
Proses produksi biodiesel melibatkan serangkaian langkah kimia yang mengubah minyak nabati atau lemak hewani menjadi bahan bakar yang dapat digunakan pada mesin diesel. Proses ini sangat penting untuk memastikan kualitas dan kompatibilitas biodiesel dengan standar mesin yang ada.
Transesterifikasi
Tahap utama dalam produksi biodiesel adalah transesterifikasi, yaitu reaksi kimia antara trigliserida (lemak/minyak) dan alkohol (umumnya metanol atau etanol) dengan bantuan katalis seperti natrium hidroksida atau kalium hidroksida. Reaksi ini menghasilkan metil ester (biodiesel) dan gliserol sebagai produk sampingan.
Pemurnian Biodiesel
Setelah reaksi transesterifikasi, produk biodiesel mentah harus dimurnikan untuk menghilangkan sisa alkohol, katalis, dan sabun yang terbentuk selama proses. Proses pencucian biasanya dilakukan menggunakan air atau teknik pencucian kering untuk memperoleh biodiesel yang memenuhi standar, seperti SNI 7182-2015.
Pengujian dan Standarisasi
Biodiesel yang telah dimurnikan harus diuji kualitasnya sesuai standar nasional maupun internasional, seperti ASTM D6751 dan EN 14214. Pengujian meliputi parameter seperti viskositas, angka setana, kandungan air, dan stabilitas oksidatif untuk memastikan biodiesel aman digunakan pada sistem bahan bakar kendaraan.