Lompat ke isi

Meta Platforms

Dari Wiki Berbudi

Meta Platforms, Inc. adalah sebuah perusahaan teknologi multinasional asal Amerika Serikat yang sebelumnya dikenal dengan nama Facebook, Inc. hingga tahun 2021. Perusahaan ini didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama dengan rekan-rekannya dari Universitas Harvard pada tahun 2004, awalnya sebagai layanan jejaring sosial yang kemudian berkembang menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Meta Platforms kini menaungi sejumlah produk dan layanan populer, termasuk Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger, serta fokus pada pengembangan realitas virtual dan realitas tertambah.

Sejarah

Meta berawal dari peluncuran Facebook pada 4 Februari 2004 di asrama Universitas Harvard. Awalnya, layanan ini hanya tersedia untuk mahasiswa Harvard, sebelum kemudian diperluas ke universitas lain di Amerika Serikat dan akhirnya dibuka untuk umum pada tahun 2006. Perusahaan tumbuh pesat berkat model bisnis berbasis periklanan daring, yang memanfaatkan data pengguna untuk menayangkan iklan yang relevan.

Pada tahun 2012, Facebook melakukan penawaran umum perdana (IPO) dan menjadi salah satu IPO terbesar dalam sejarah perusahaan teknologi. Pada tahun yang sama, perusahaan mengakuisisi Instagram dan diikuti dengan pembelian WhatsApp pada 2014, memperluas jangkauan dan basis penggunanya secara signifikan.

Rebranding menjadi Meta

Pada 28 Oktober 2021, Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa Facebook, Inc. berganti nama menjadi Meta Platforms, Inc. Rebranding ini mencerminkan fokus perusahaan yang semakin besar pada pengembangan metaverse, sebuah konsep dunia virtual yang saling terhubung dan imersif. Nama "Meta" diambil dari bahasa Yunani yang berarti "melampaui", mencerminkan visi perusahaan untuk melampaui batasan jejaring sosial tradisional.

Perubahan nama ini juga dimaksudkan untuk memisahkan identitas perusahaan induk dari layanan media sosial Facebook itu sendiri, yang tetap mempertahankan namanya. Strategi ini mirip dengan langkah yang diambil oleh Google pada tahun 2015 ketika membentuk Alphabet Inc. sebagai perusahaan induknya.

Produk dan Layanan

Meta Platforms memiliki dan mengoperasikan berbagai produk digital yang digunakan oleh miliaran orang di seluruh dunia, di antaranya:

  1. Facebook – platform jejaring sosial terbesar di dunia.
  2. Instagram – layanan berbagi foto dan video.
  3. WhatsApp – aplikasi pesan instan lintas platform.
  4. Messenger – aplikasi perpesanan milik Facebook.
  5. Horizon Worlds – platform sosial berbasis realitas virtual.

Selain itu, Meta juga mengembangkan perangkat keras seperti headset Oculus Quest untuk mendukung pengalaman realitas virtual.

Fokus pada Metaverse

Metaverse adalah konsep dunia virtual tempat orang dapat berinteraksi, bekerja, dan bermain menggunakan avatar digital. Meta berinvestasi besar dalam teknologi yang mendukung metaverse, termasuk realitas virtual (VR) dan realitas tertambah (AR). Perusahaan ini percaya bahwa metaverse akan menjadi tahap berikutnya dalam evolusi internet, yang disebut sebagai Web 3.0 oleh beberapa pihak.

Meta juga membentuk divisi khusus bernama Reality Labs untuk mengembangkan perangkat keras dan perangkat lunak terkait metaverse. Investasi ini mencakup miliaran dolar setiap tahunnya, meskipun belum memberikan keuntungan signifikan pada tahap awal.

Kontroversi

Selama perjalanannya, Meta tidak lepas dari berbagai kontroversi, termasuk isu privasi data pengguna, penyebaran misinformasi, dan dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental. Skandal terbesar adalah Cambridge Analytica pada tahun 2018, yang mengungkapkan kebocoran data puluhan juta pengguna Facebook.

Meta juga mendapat sorotan atas perannya dalam memicu polarisasi politik dan penyebaran berita palsu. Kritik datang dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, LSM, hingga mantan karyawan perusahaan.

Strategi Bisnis

Model bisnis Meta berfokus pada periklanan digital, yang menjadi sumber utama pendapatan perusahaan. Dengan basis pengguna yang sangat besar, Meta dapat menawarkan penargetan iklan yang sangat spesifik. Selain itu, perusahaan mengembangkan teknologi AI untuk meningkatkan efektivitas iklan dan pengalaman pengguna.

Meta juga berupaya mendiversifikasi pendapatannya melalui penjualan perangkat keras seperti Oculus Quest serta layanan terkait metaverse. Strategi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada iklan di masa depan.

Akuisisi Penting

Beberapa akuisisi penting yang dilakukan Meta antara lain:

  1. Instagram (2012) – senilai sekitar 1 miliar dolar AS.
  2. WhatsApp (2014) – senilai sekitar 19 miliar dolar AS.
  3. Oculus VR (2014) – senilai sekitar 2 miliar dolar AS.
  4. CTRL-labs (2019) – untuk pengembangan antarmuka otak-komputer.

Akuisisi-akuisisi ini memperkuat posisi Meta di berbagai segmen teknologi digital dan memperluas ekosistemnya.

Dampak Global

Dengan miliaran pengguna aktif bulanan, Meta memiliki pengaruh besar terhadap budaya digital global. Produk-produknya digunakan untuk komunikasi pribadi, bisnis, pemasaran, pendidikan, dan hiburan. Di banyak negara, Facebook dan WhatsApp menjadi sarana komunikasi utama, bahkan menggeser penggunaan SMS tradisional.

Namun, dominasi Meta juga memunculkan kekhawatiran akan monopoli dan pengaruh yang terlalu besar terhadap arus informasi global.

Kritik dan Regulasi

Berbagai negara telah memberlakukan atau mempertimbangkan regulasi untuk membatasi kekuatan Meta, termasuk undang-undang perlindungan data seperti GDPR di Uni Eropa. Di Amerika Serikat, Meta menghadapi gugatan antimonopoli yang menuduh perusahaan melakukan praktik anti-persaingan.

Tekanan regulasi ini memaksa Meta untuk terus beradaptasi dan meningkatkan transparansi dalam pengelolaan data pengguna.

Masa Depan

Masa depan Meta sangat terkait dengan keberhasilannya dalam membangun metaverse. Perusahaan ini memprediksi bahwa dalam dekade berikutnya, interaksi digital akan semakin imersif dan terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari. Teknologi seperti kecerdasan buatan, blockchain, dan komputasi awan diperkirakan akan memainkan peran penting.

Meskipun menghadapi tantangan besar, Meta tetap menjadi salah satu pemain utama dalam industri teknologi global.

Lihat pula

  1. Facebook
  2. Instagram
  3. WhatsApp
  4. Oculus VR
  5. Metaverse