Eksotoksin dan Penyakit Difteri
Difteri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae, di mana gejala klinis utamanya disebabkan oleh eksotoksin yang dihasilkan bakteri tersebut. Eksotoksin difteri memiliki efek merusak pada jaringan tenggorokan dan organ lain jika tidak segera diobati. Penyakit ini dahulu merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak sebelum adanya vaksin.
Mekanisme Kerja Eksotoksin Difteri
Eksotoksin difteri bekerja dengan menghambat sintesis protein pada sel target, sehingga menyebabkan kematian sel dan kerusakan jaringan. Toksin ini terdiri dari dua subunit, yakni subunit A (aktif) dan subunit B (pengikat), yang memungkinkan toksin memasuki sel dan mengganggu proses vital di dalamnya.
Manifestasi Klinis dan Komplikasi
Gejala utama difteri meliputi sakit tenggorokan, demam, dan terbentuknya lapisan tebal di tenggorokan yang dapat menghambat saluran napas. Jika eksotoksin menyebar melalui aliran darah, dapat terjadi komplikasi serius seperti miokarditis dan neuropati.
Pencegahan dan Pengobatan
Vaksinasi dengan toksoid difteri merupakan cara paling efektif untuk mencegah penyakit ini. Selain itu, pengobatan difteri melibatkan pemberian antitoksin difteri dan antibiotik untuk mengeliminasi bakteri penyebab.