Adaptasi Fisiologi Paus Biru
Paus biru merupakan mamalia laut terbesar di dunia yang memiliki adaptasi fisiologi luar biasa untuk bertahan hidup di laut dalam. Sebagai mamalia laut, paus biru menghadapi tantangan seperti tekanan air tinggi, suhu rendah, dan kebutuhan bernapas udara.
Sistem Pernapasan Efisien
Paus biru bernapas dengan paru-paru seperti mamalia lainnya, namun mereka dapat menahan napas selama lebih dari 20 menit saat menyelam. Adaptasi ini didukung oleh kapasitas paru-paru yang besar dan kemampuan mengikat oksigen dalam darah dan otot melalui molekul mioglobin dan hemoglobin.
Penyesuaian Terhadap Tekanan Air
Saat menyelam ke kedalaman ratusan meter, tubuh paus biru mampu menahan tekanan air yang sangat tinggi. Tulang rusuk dan paru-parunya dapat berkontraksi untuk mengurangi risiko cedera akibat tekanan. Selain itu, mereka dapat memperlambat detak jantung untuk menghemat oksigen.
Isolasi Termal
Paus biru memiliki lapisan lemak tebal, disebut blubber, yang berfungsi sebagai isolator termal. Adaptasi ini melindungi tubuhnya dari suhu air laut yang dingin, terutama di perairan kutub, dan juga sebagai cadangan energi selama musim kawin atau migrasi.