Lompat ke isi

Sejarah Penemuan Hujan Asam

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 26 Juli 2025 22.27 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Hujan asam telah menjadi perhatian ilmiah sejak abad ke-19, meskipun fenomena ini kemungkinan telah terjadi jauh sebelumnya. Konsep hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan asal Inggris, Robert Angus Smith, yang meneliti polusi udara di kota-kota industri pada masa Revolusi Industri. Penemuan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah ilmu lingkungan.

Penelitian Awal

Pada tahun 1852, Smith menemukan bahwa air hujan di daerah industri memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah pedesaan. Ia kemudian memperkenalkan istilah "acid rain" atau hujan asam dalam bukunya yang terbit pada tahun 1872.

Perkembangan Studi Hujan Asam

Studi tentang hujan asam semakin berkembang di pertengahan abad ke-20, seiring meningkatnya pencemaran udara akibat pertumbuhan industri dan transportasi. Penelitian lebih lanjut mengungkap dampak hujan asam terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Dampak Global dan Upaya Internasional

Kasus hujan asam yang parah terjadi di Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa pada tahun 1970-an dan 1980-an. Hal ini mendorong kerja sama internasional untuk mengurangi emisi polutan penyebab hujan asam, salah satunya melalui Konvensi Jeneva tentang Polusi Udara Lintas Batas.