Lompat ke isi

Determinisme Resiprokal dalam Teori Kognitif Sosial

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 26 Juli 2025 02.05 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Salah satu konsep paling terkenal dalam Teori Belajar Kognitif Sosial adalah determinisme resiprokal. Konsep ini diperkenalkan oleh Albert Bandura untuk menjelaskan hubungan timbal balik antara individu, lingkungan, dan perilaku. Melalui determinisme resiprokal, Bandura menegaskan bahwa ketiga elemen ini saling memengaruhi secara terus-menerus.

Tiga Komponen Utama

Determinisme resiprokal terdiri dari tiga komponen utama: personal, environmental, dan behavioral. Komponen personal meliputi faktor kognitif seperti pengetahuan, sikap, dan kepercayaan diri. Komponen environmental mencakup lingkungan fisik dan sosial, sedangkan komponen behavioral adalah perilaku yang ditampilkan individu.

Interaksi Dinamis

Interaksi antara ketiga komponen ini bersifat dinamis dan tidak linier. Misalnya, perubahan dalam lingkungan (seperti adanya peraturan baru di sekolah) dapat memengaruhi perilaku siswa, yang kemudian berdampak pada sikap dan keyakinan mereka. Sebaliknya, perilaku yang konsisten dari seorang siswa dapat memengaruhi lingkungan sosialnya.

Dampak dalam Pembelajaran

Dalam dunia pendidikan, determinisme resiprokal mendorong guru untuk memperhatikan interaksi antara faktor internal dan eksternal siswa. Guru tidak hanya berperan sebagai pendidik, tetapi juga sebagai fasilitator lingkungan belajar yang kondusif. Dengan memahami konsep ini, proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif karena mempertimbangkan semua aspek yang memengaruhi perkembangan siswa.