Lompat ke isi

Hukum Ohm: Pengertian dan Sejarah

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 25 Juli 2025 23.40 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Hukum Ohm merupakan salah satu hukum dasar dalam elektronika dan fisika yang berkaitan dengan hubungan antara tegangan listrik, arus listrik, dan hambatan listrik. Hukum ini dinamai sesuai dengan ilmuwan asal Jerman, Georg Simon Ohm, yang pertama kali merumuskan hubungan tersebut pada abad ke-19. Hukum Ohm menjadi dasar penting dalam analisis rangkaian listrik dan aplikasi teknik elektro.

Sejarah Penemuan

Georg Simon Ohm pertama kali mengemukakan hukum ini pada tahun 1827 melalui karya ilmiahnya "Die galvanische Kette, mathematisch bearbeitet". Dalam karyanya tersebut, Ohm mengkaji hubungan antara tegangan listrik dan arus listrik pada kawat konduktor. Temuannya membuktikan adanya hubungan linier di antara kedua besaran tersebut dalam kondisi tertentu.

Rumusan Hukum Ohm

Rumusan matematis hukum Ohm adalah V = I x R, di mana V adalah tegangan (dalam volt), I adalah arus (dalam ampere), dan R adalah hambatan (dalam ohm). Rumus ini menjadi landasan dalam perhitungan dan perancangan rangkaian listrik.

Pengaruh dalam Ilmu Pengetahuan

Hukum Ohm sangat berperan dalam perkembangan teknologi listrik dan elektronika. Dengan pemahaman hukum ini, para insinyur dapat merancang dan menganalisis sistem listrik dengan lebih efisien. Selain itu, hukum ini juga menjadi materi dasar dalam pendidikan fisika dan teknik elektro.