Lompat ke isi

Sitokinesis pada Sel Hewan

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 30 Juli 2025 20.31 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Sitokinesis merupakan proses pembelahan sitoplasma yang terjadi di akhir pembelahan sel, setelah mitosis atau meiosis. Pada sel hewan, sitokinesis berlangsung dengan cara yang khas, berbeda dengan yang terjadi pada sel tumbuhan. Proses ini sangat penting untuk memastikan kedua sel anak yang dihasilkan memiliki jumlah dan jenis komponen seluler yang seimbang.

Mekanisme Pembelahan

Pada sel hewan, sitokinesis umumnya terjadi melalui pembentukan alur pembelahan atau cleavage furrow. Alur ini terbentuk di permukaan sel pada area ekuator, yang merupakan hasil kerja filamen aktin dan miosin. Keduanya membentuk cincin kontraktil yang secara bertahap menyempit, memisahkan dua sel anak.

Perbedaan dengan Sel Tumbuhan

Berbeda dengan sel tumbuhan yang membentuk lempeng sel, sel hewan menggunakan mekanisme kontraksi membran plasma. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya dinding sel yang kaku, sehingga membran dapat dengan mudah berkontraksi dan membelah sitoplasma.

Pentingnya Sitokinesis

Sitokinesis menjamin bahwa kedua sel anak menerima bagian sitoplasma dan organel yang cukup. Ketidaksempurnaan dalam proses ini dapat menyebabkan aneuploidi atau distribusi organel yang tidak merata, yang berpotensi menimbulkan masalah pada perkembangan selanjutnya.