Lompat ke isi

Fungsi Hormon Hipofisis

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 30 Juli 2025 19.46 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Hipofisis memproduksi berbagai macam hormon yang berfungsi mengatur banyak aspek kehidupan manusia, mulai dari pertumbuhan, metabolisme, hingga reproduksi. Keseimbangan hormon-hormon ini sangat penting untuk menjaga fungsi tubuh secara optimal. Gangguan pada produksi hormon hipofisis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Hormon Adenohipofisis

Adenohipofisis menghasilkan beberapa hormon utama seperti hormon pertumbuhan (GH) yang memengaruhi pertumbuhan tulang dan jaringan, prolaktin untuk produksi ASI, serta adrenokortikotropin (ACTH) yang merangsang kelenjar adrenal untuk memproduksi hormon stres. Selain itu, terdapat pula hormon perangsang tiroid (TSH), hormon luteinizing (LH), dan hormon perangsang folikel (FSH) yang berperan dalam pengaturan fungsi tiroid dan reproduksi.

Hormon Neurohipofisis

Neurohipofisis melepaskan dua hormon penting, yaitu oksitosin dan vasopresin (ADH). Oksitosin berperan dalam kontraksi rahim saat persalinan dan merangsang pelepasan ASI, sedangkan vasopresin mengatur keseimbangan air di dalam tubuh melalui ginjal.

Dampak Gangguan Fungsi Hormon

Ketidakseimbangan hormon hipofisis dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti gigantisme, akromegali, hipopituitarisme, hingga diabetes insipidus. Oleh karena itu, fungsi hormon hipofisis sangat vital dalam sistem endokrin manusia.