Lompat ke isi

Diagnosis Infeksi Campylobacter

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 30 Juli 2025 10.39 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Diagnosis infeksi Campylobacter dilakukan untuk memastikan penyebab penyakit diare akut pada pasien. Proses diagnostik penting dilakukan karena gejala yang ditimbulkan oleh Campylobacter sering serupa dengan infeksi bakteri gastrointestinal lainnya. Metode diagnostik yang tepat membantu penanganan yang sesuai dan mencegah komplikasi.

Pemeriksaan Laboratorium

Diagnosis utama dilakukan melalui pemeriksaan feses untuk mendeteksi keberadaan Campylobacter. Sampel feses diinkubasi pada media selektif yang diformulasikan khusus untuk pertumbuhan Campylobacter dan diamati dengan mikroskop untuk melihat morfologinya.

Tes Molekuler

Selain kultur, teknik PCR (Polymerase Chain Reaction) semakin sering digunakan untuk mendeteksi DNA Campylobacter secara spesifik. Tes ini lebih sensitif dan dapat memberikan hasil lebih cepat dibanding kultur konvensional.

Diagnosis Banding

Penting untuk melakukan diagnosis banding dengan infeksi lain seperti Salmonella, Shigella, atau Escherichia coli yang juga dapat menyebabkan diare. Penentuan spesies Campylobacter yang menginfeksi dapat membantu dalam pemilihan terapi yang tepat.