Lompat ke isi

Metode Deteksi Apoptosis

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 30 Juli 2025 10.34 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Deteksi apoptosis merupakan langkah penting dalam penelitian biologi sel dan aplikasi klinis, terutama dalam studi kanker dan penyakit degeneratif. Berbagai metode telah dikembangkan untuk mengidentifikasi dan mengukur tingkat apoptosis pada populasi sel.

Analisis Morfologi

Metode klasik untuk mendeteksi apoptosis adalah dengan mengamati perubahan morfologi sel menggunakan mikroskop. Tanda-tanda khas seperti kondensasi kromatin, fragmentasi inti, dan pembentukan badan apoptotik dapat diidentifikasi secara visual.

Assay Molekuler

Assay molekuler seperti TUNEL (Terminal deoxynucleotidyl transferase dUTP nick end labeling) digunakan untuk mendeteksi fragmentasi DNA, salah satu ciri utama apoptosis. Deteksi aktivitas kaspase juga sering digunakan sebagai indikator molekuler apoptosis.

Flow Cytometry dan Labeling

Teknik flow cytometry dengan pewarnaan Annexin V/PI memungkinkan deteksi apoptosis secara kuantitatif pada populasi sel. Metode ini sangat berguna dalam analisis sel hidup dan aplikasi klinis.