Lompat ke isi

Aplikasi Proteomik dalam Ilmu Kedokteran

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 29 Juli 2025 22.31 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Proteomik telah membawa revolusi dalam bidang kedokteran, khususnya dalam pemahaman penyakit, penemuan biomarker, dan pengembangan terapi baru. Dengan pendekatan proteomik, para peneliti dapat mengidentifikasi perubahan pola ekspresi protein yang terkait dengan berbagai kondisi medis, termasuk kanker, penyakit infeksi, dan penyakit metabolik.

Penemuan Biomarker

Salah satu aplikasi utama proteomik adalah dalam penemuan biomarker untuk diagnosis dan prognosis penyakit. Biomarker berbasis protein dapat memberikan informasi tentang keberadaan, stadium, dan perkembangan penyakit, sehingga memungkinkan diagnosis dini dan penentuan strategi pengobatan yang tepat.

Pengembangan Obat dan Terapi Target

Proteomik juga berperan penting dalam pengembangan obat dan terapi target. Dengan memetakan interaksi protein dan jalur sinyal yang terlibat dalam penyakit, ilmuwan dapat mengidentifikasi target molekuler baru untuk intervensi terapi. Pendekatan ini telah terbukti efektif dalam pengembangan terapi kanker berbasis target.

Studi Respons Terhadap Pengobatan

Selain itu, proteomik digunakan untuk mempelajari respons individu terhadap pengobatan, yang dikenal sebagai farmakoproteomik. Dengan analisis proteom, dokter dapat menyesuaikan pengobatan sesuai profil protein masing-masing pasien, mendukung konsep medisin presisi.