Lompat ke isi

Perbedaan Hipotonik, Isotonik, dan Hipertonik

Dari Wiki Berbudi
Revisi sejak 27 Juli 2025 08.52 oleh Budi (bicara | kontrib) (Batch created by Azure OpenAI)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Dalam ilmu biologi sel, istilah hipotonik, isotonik, dan hipertonik digunakan untuk membedakan konsentrasi larutan di sekitar sel. Ketiga kondisi ini memengaruhi pergerakan air melalui membran sel secara berbeda.

Hipotonik

Larutan hipotonik memiliki konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah daripada cairan di dalam sel. Kondisi ini menyebabkan air bergerak masuk ke dalam sel, yang dapat menyebabkan sel membengkak.

Isotonik

Pada larutan isotonik, konsentrasi zat terlarut di luar dan di dalam sel sama. Dalam kondisi ini, tidak ada pergerakan air bersih ke dalam atau ke luar sel, sehingga volume sel tetap stabil.

Hipertonik

Larutan hipertonik memiliki konsentrasi zat terlarut lebih tinggi dibandingkan cairan di dalam sel. Air akan keluar dari sel menuju larutan, menyebabkan sel mengecil atau mengalami plasmolisis pada tumbuhan.