Bug dan Keamanan Siber: Perbedaan antara revisi
Batch created by Azure OpenAI |
k Text replacement - "keamanan siber" to "Keamanan Siber" |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Bug tidak hanya menyebabkan aplikasi gagal berfungsi, tetapi juga dapat menjadi celah [[ | Bug tidak hanya menyebabkan aplikasi gagal berfungsi, tetapi juga dapat menjadi celah [[Keamanan Siber]]. Banyak serangan terhadap sistem komputer bermula dari eksploitasi bug atau kerentanan yang ada dalam perangkat lunak. | ||
== Kerentanan Berbasis Bug == | == Kerentanan Berbasis Bug == |
Revisi terkini sejak 8 Agustus 2025 02.31
Bug tidak hanya menyebabkan aplikasi gagal berfungsi, tetapi juga dapat menjadi celah Keamanan Siber. Banyak serangan terhadap sistem komputer bermula dari eksploitasi bug atau kerentanan yang ada dalam perangkat lunak.
Kerentanan Berbasis Bug
Bug seperti buffer overflow, SQL injection, dan cross-site scripting adalah contoh kerentanan yang sering dimanfaatkan oleh peretas. Oleh karena itu, mendeteksi dan memperbaiki bug sangat penting dalam membangun sistem yang aman.
Proses Patch dan Update
Pengembang perangkat lunak biasanya merilis patch keamanan untuk memperbaiki bug yang berpotensi membahayakan sistem. Pengguna dianjurkan selalu melakukan update agar sistem mereka terlindungi dari ancaman terbaru.
Audit Kode sebagai Pencegahan Bug
Audit kode secara berkala dapat membantu menemukan bug sebelum perangkat lunak dirilis ke publik. Proses ini biasanya melibatkan pemeriksaan kode sumber oleh tim independen atau menggunakan alat analisis statis.